Penyakit Tumbuhan
Dasar-dasar Manajemen Penyakit Tanaman
Manajemen penyakit tanaman modern didasarkan pada pengetahuan & pemahaman tentang faktor-faktor berikut:
ekonomi
lingkungan
teknik budidaya
genetika
mikrobiologi
Kelima faktor ini sangat menentukan pertumbuhan & perkembangan serta kegunaan tanaman.
Tanaman-Penyakit
Pengendalian penyakit tanaman merupakan bagian integral dari sistem produksi tanaman.
Prinsip & strategi logis dalam sistem produksi tanaman juga merupakan pendekatan untuk manajemen penyakit tanaman.
Tujuan dari manajemen penyakit tanaman adalah untuk menurunkan populasi patogen ke tingkat yang tidak merugikan baik secara ekonomi maupun lingkungan.
Penanggulangan penyakit tanaman dimaksudkan sebagai upaya pengendalian yang berkesinambungan mulai dari perencanaan produksi tanaman hingga pasca panen yang terintegrasi dengan sistem produksi tanaman.
Artikel Lain : Penyakit Tanaman Mangga
Pentingnya Pengendalian Penyakit Tanaman
Sejak manusia mulai membudidayakan tanaman ribuan tahun yang lalu, penyakit tanaman telah mengganggu kesejahteraan manusia melalui perusakan & perusakan tanaman mereka.
Efek penyakit tanaman pada manusia berkisar dari gangguan kecil hingga bencana besar.
Dua penyakit tanaman yang membawa bencana besar bagi umat manusia: hawar daun kentang (Phytopthora infestans) & penyakit bercak coklat pada padi (Helminthosporium oryzae)
Pada tahun 1840-an ± satu juta orang Irlandia mati kelaparan & ± 1,5 juta lainnya bermigrasi ke negara lain, terutama ke Amerika Serikat, karena kentang makanan pokok mereka dihancurkan oleh P. infestans.
Pada tahun 1940-an ± dua juta orang Bangladesh mati kelaparan karena tanaman pangan pokok mereka dihancurkan oleh H. oryzae
Serangan besar penyakit tanaman tidak selalu membawa kerugian. Kelaparan:
Pada tahun 1970, serangan besar jamur Helminthosporium maydis pada tanaman jagung di Amerika Serikat menyebabkan kerugian ± satu miliar dolar AS, tetapi tidak menyebabkan kelaparan.
Pada tahun 1885 – 1890-an kopi arabika Indonesia dikonsumsi oleh Hemileia vastatrix sehingga sampai saat ini harus diganti dengan kopi Robusta namun tidak menyebabkan kelaparan.
Empat contoh penyakit katastropik ini menggambarkan bagaimana penyakit tanaman dapat mendatangkan malapetaka dalam skala besar.
Di negara maju, kehilangan hasil akibat penyakit tanaman terus menurunkan pendapatan petani, menaikkan harga komoditas pertanian dan menjadi beban ekonomi bagi produsen dan konsumen, sedangkan di negara berkembang kehilangan hasil karena penyakit tanaman mengakibatkan berkurangnya sumber pangan, karena kurangnya pengetahuan, teknologi dan dana.
Artikel Lain : Penyakit Tanaman Cabai
Isu-isu mendasar dalam manajemen penyakit tanaman
Pertanian Modern & Ledakan Populasi
Pertanian Modern
Ekosistem alami versus agroekosistem
Ribuan tahun yang lalu, manusia tidak mengenal budidaya pertanian, hanya sebagai pengumpul hasil hutan untuk kebutuhan sehari-hari – ekosistem alami
Ketika manusia mulai bercocok tanam (monokultur terus menerus, pengolahan tanah, penyiangan, jarak tanam dll), mereka menyederhanakan ekosistem alam menjadi – agroekosistem
Agroekosistem meliputi faktor ekonomi & sistem pengelolaan tanaman – Faktor ekonomi juga menentukan kondisi agroekosistem. Semakin maju sistem pertanian (pertanian modern), semakin sederhana agroekosistem sehingga potensi wabah penyakit tanaman semakin tinggi, karena keseimbangan dalam agroekosistem tidak stabil.
Contoh:
Pada abad ke-20, karet belum dibudidayakan di hutan lembah
Penyakit busuk daun Amazon dan Amerika Selatan
Penyakit Hawar Daun-SALB (Microcyclus ulei) umum terjadi pada karet ini, dan tidak menyebabkan banyak kerusakan – hanya mengumpulkan getah. Pada awal abad ke-20, karet mulai dibudidayakan (monokultur) – penyakit SALB mulai sangat merusak & gagal panen.
Artikel Lainnya: Cara Merawat Jahe
Penerapan berbagai teknik budidaya dalam pertanian modern meningkatkan potensi penyakit tanaman yang merusak akibat budidaya monokultur terus menerus dengan keseragaman genetik
Kemajuan dalam teknik transportasi
Kecepatan & kemudahan transportasi berpotensi besar untuk masuknya patogen asing ke suatu negara/wilayah. Patogen asing yang masuk ke suatu negara/wilayah berpotensi merusak populasi tanaman asli yang berkembang tanpa seleksi ketahanan terhadap patogen asing tersebut.
Sumber :